5 Rukun Islam Sebagai Landasan Agama Islam

Assalamu Alaikum teman-teman semua. Semoga hari ini kabarnya pada sehat semua ya! Sebelumnya kita sudah  belajar tentang Rukun Iman, naa saat ini kita lanjut mempelajari Rukun Islam. Dengan begitu kita bisa lebih memahami dan bisa mengamalkan konsep dari rukun iman & rukun islam.

Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah Azza Wajalla. Keselamatan hanya bisa diraih dengan agama islam. Siapa yang menganut agama selain agama islam maka ia telah berada pada jalan kehancuran dan tidak ada keselamatan di akhirat kelak.

Agama islam memiliki pondasi yang harus ada pada setiap orang yang mengaku muslim, yakni rukun islam yang jumlahnya ada lima. Bila salah satu dari lima rukun islam ini diingkari atau sengaja ditinggalkan, maka pelaku bisa keluar dari islam.

Pengertian Rukun Islam

Pengertian rukun islam

Rukun islam menurut bahasa adalah pilar agama islam, sedangkan menurut istilah rukun adalah dasar-dasar atau landasan-landasan agama yang terdiri dari mengucapkan syahadat, mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa ramadhan, dan menunaikan haji bagi orang yang mampu.

Sebagaimana hadits penjelasan rukun islam di bawah ini :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ فَقَالَ رَجُلٌ الْحَجُّ وَصِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ لَا صِيَامُ رَمَضَانَ وَالْحَجُّ هَكَذَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak) : mentauhidkan (mengesakan) Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan haji”. Seorang laki-laki mengatakan: “Haji dan puasa Ramadhan,” maka Ibnu Umar berkata: “Tidak, puasa Ramadhan dan haji, demikian ini aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (HR. Muslim, nomor. (16)-19)

Semua rukun islam tersebut wajib diamalkan oleh setiap muslim, kecuali yang kelima yang khusus bagi orang yang telah mampu saja. Bila salah satu dari rukun rukun islam ini hilang, maka rusaklah keislaman seseorang.

Urutan Rukun Islam dan Penjelasannya

rukun islam
Ada 5 hal dalam Rukun Islam

Dari beberapa hadits, Rukun Islam ada 5 sesuai yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kaum muslimin,, yaitu Mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa ramadhan, dan berhaji bagi orang yang mampu.

Berikut penjelasan dari ruku rukun islam yang lima:

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat

membaca syahadat

 

Ini merupakan dasar paling utama dari lima rukun islam, yang mana bila hal ini hilang maka yang lain pun tidak lagi diperhitungkan. Arti syahadat dengan dua kalimatnya yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan atau sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah Ta’ala.

Bacaan syahadat :

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Dua Kalimat Syahadat Memiliki Rukun

1. An-Nafyu yang berarti penafian atau peniadaan, yakni meniadakan sesembahan selain Allah Ta’ala, serta meninggalkan segala macam bentuk kesyirikan dan mengingkari segala sesembahan selain Allah.

2. Al-Itsbat yang berarti penetapan, yaitu menetapkan tidak ada sesembahan yang patut disembah selain Allah Ta’la.

Syarat syarat dua laa ilaha illallah :

1. Ilmu, setiap muslim wajib mengetahui tentang laa ilaha illah karena ia adalah landasan keislaman. Memahami dan mengetahui kandungan makna dan rukun syahadat ini sangat penting demi hilangnya kebodohan dari rukun yang penting ini.

2. Meyakini semua yang ditunjukkan kalimat ini tanpa ada keraguan sedikit pun.

3. Menerima semua konsekuensi atau tuntutan kalimat ini berupa beribadah hanya kepada Allah semata dan menjauhi ibadah kepada selainNya, tanpa adanya penolakan, kesombongan dan pembangkangan.

4. Tunduk dan berserah diri terhadap segala sesuatu dari tuntutan kalimat ini tanpa mengabaikannya.

5. Mengucapkan kalimat ini dengan jujur disertai hati yang membenarkannya. Bila seseorang telah mengucapkan syahadat namun ia hatinya tidak membenarkan apa yang ada diucapannya, maka ia termasuk dalam golongan orang munafik tulen.

6. Ikhlas dalam mengucapkannya dan memurnikan amalan dari segala sesuatu yang berbau syirik yang kecil maupun yang besar, bukan karena riya’, atau karena popul6. aritas dan tujuan tujuan dunia yang menipu.

7. Mencintai kalimat ini dan segala tuntutannya dan juga mencintai orang orang yang mengerjakan tuntutan dari dua kalimat syahadat ini.

2. Mendirikan Sholat

mendirikan sholat

Sholat adalah tiang agama, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits yang lain dikatakan bahwa pembatas antara orang yang mukmin dan yang kafir adalah sholat, artinya bahwa siapa yang tidak mendirikan sholat berarti dia telah keluar dari islam.

Berdasarkan dalam Al Quran surat An-Nisaa’ ayat 103, Allah berfirman :

.فَاَقِيْمُوا الصَّلوةَ، اِنَّ الصَّلوةَ كَانَتْ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا. النساء
Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisaa’ ayat 103)

Dalam mengerjakan sholat ada 9 syarat yang harus dipenuhi agar sholat diterima. Berikut ini 9 syarat diterimanya sholat:

1. Islam

Syarat pertama diterimanya sholat ialah islam, sehingga orang kafir tidak akan diterima sholatnya berapa kalipun ia mnegerjakannya. Ada banyak dalil yang menjelaskan terkait orang yang diterima sholatnya ialah orang yang telah masuk islam dan beriman.

2. Berakal

Syarat selanjutnya diterimanya ibadah sholat adalah berakal. Orang yang tidak berakal atau gila, atau hilang kesadaran dalam beberapa jangka waktu, sholatnya tidak diterima. Karena itu pula, orang yang gila tidak dibebankan kewajiban sholat lima waktu.

3. Tamyiz

Tamyiz adalah anak yang sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang tidak baik, usia tamyiz dimulai dari umur tujuh tahun. Pada umur ini, seorang anak harus diperintahkan untuk menunaikan sholat wajib lima kali sehari.

4. Menghilangkan Hadats

Syarat diterimanya sholat salah satunya ialah bersih dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. Hadts besar dibersihkan dengan mandi dan hadats kecil dibersihkan dengan wudhu, setelah bersih dari kedua hadats ini baru bisa mengerjakan sholat wajib ataupun sholat sunnah.

5. Menghilangkan Najis

Menghilangkan najis adalah salah satu syarat diterimanya sholat seorang muslim. Contoh najis yaitu air seni, kotoran manusia, bangkai, dan lain-lain.

6. Menutup Aurat

Menutup aurat adalah salah satu syarat diterimanya sholat seorang hamba. Bagian yang wajib ditutup telah dijelaskan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

7. Masuk Waktu

Siapa yang mengerjakan sholat sebelum masuk waktunya maka sholatnya batal tidak diterima, sebab masuk waktu sholat merupakan salah satu syarat diterimanya sholat seorang muslim. Sholat yang dimaksud di sini adalah sholat wajib. Dan sholat tepat waktu itu lebih baik dengan jadwal sholat sesuai di daerah anda berada saat itu.

8. Menghadap Kiblat

Menghadap kiblat, yakni menghadap ke ka’bah al-musyarrafah adalah bagian dari syarat diterimanya sholat. Siapa yang sholat dan menghadap ke arah yang lain, sholatnya tidak diterima.

9. Niat

Semua amalan harus diawali dengan niat, sebab niat merupakan syarat diterimanya suatu amalan , termasuk sholat. Jadi segala perbuatan tergantung dari niat seseorang yang mana niatnya semata-mata karena mengharap ridha Allah.

3. Mengeluarkan Zakat

menunaikan zakat

Rukun islam selanjutnya yang wajib diamalkan oleh seorang muslim setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan sholat ialah membayar zakat, baik zakat maal maupun zakat fitrah.

Pengertian zakat fitrah adalah suatu zakat yang harus atau wajib dikeluarkan oleh orang islam yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan ketika hari raya idul fitri (akhir dari bulan ramadhan). Zakat ini berupa makanan pokok yang di konsumsi setiap harinya.

Namun kewajiban zakat ini bagi orang islam yang mampu, maksudnya mampu disini adalah memiliki kelebihan makanan untuk dirinya. Sedangkan zakat mal adalah suatu zakat hasil dari perniagaan, yang harus atau wajib dikeluarkan orang islam ketika telah sampai nisabnya.

Rumus dalam menghitung besarnya zakat mal yang harus atau wajib dikeluarkan adalah 2,5 x jumlah harta yang disimpan selama setahun penuh. Zakat tersebut bisa berupa tabungan maupun investasi misalnya emas, ternak, pertanian, dan sebagainya.

Tapi jika hartannya tidak mencapai nisab maka sebagian harta yang dikeluarkan termasuk sedekah. Dan untuk sedekah sendiri tidak ada ketentuan spesifik mengenai nilai yang harus dikeluarkan.

Berikut ini penjelasan perintah zakat dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 43.

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ “. (QS. Al Baqarah ayat 43)

Kewajiban mengelurakan zakat harus memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh para ulama berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Syarat-syarat Zakat

1. Islam

Syarat pertama seseorang wajib mengeluarkan dan terkena kewajiban zakat ialah ia harus beraga islam, orang kafir tidak terkena kewajiban mengeluarkan zakat sebanyak apapun hartanya.

2. Merdeka

Syarat selanjutnya ialah ia harus orang yang merdeka, seorang muslim yang statusnya adalah budak tidak wajib mengeluarkan zakat.

3. Berakal dan Baligh

Ada perselisihan di kalangan ulama dalam hal terkait orang yang gila dan anak kecil. Yang rajih insya Allah adalah orang gila dan anak kecil tidak diwajibkan mengeluarkan zakat, namun wali yang mengelola hartanya ahrus mengeluarkan zakat dari harta tersebut karena kewajiban zakat terkait dengan harta.

4. Memiliki Nisab

Nisab adalah ukuran atau batas terendah yang sudah ditentukan oleh syari’at yang menjadi patokan seseorang wajib terkena kewajiban zakat. Bila nishab harta telah terpenuhi maka wajib dikeluarkan zakatnya sesuai dengan hitungan yang telah ditentukan oleh syari’at.

4. Puasa Ramadhan

menunaikan ibadah puasa

Rukun Islam ke empat adalah puasa. Pengertian puasa menurut bahasa adalah menahan, sedangkan menurut istilah arti puasa adalah ibadah kepada Allah disertai dengan niat, menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang dapat membatalkan puasa. Mulai dari terbitnya fajar kedua hingga terbenamnya matahari pada sore hari. Sebagaimana dikerjakan oleh orang-orang tertentu dan syarat-syarat tertentu, yang telah ditentukan oleh syari’at.

Hukum Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan bagian dari rukun islam yang kelima dan hukum puasa adalah wajib bagi orang yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh syari’at berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’, yakni kesepakatan seluruh ulama.

Berikut ini ulasan mengenai puasa ramadhan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 185 :

.فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya :“Maka siapa yang mendapatkan bulan tersebut (Ramadhan) berpuasalah”. (QS. Al Baqarah ayat 185)

Siapa yang meninggalkan puasa ramadhan dengan sengaja dan tanpa adanya udzur yang dibolehkan syari’at, maka dia telah melakukan pelanggaran yang sangat besar.

Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa siapa yang meninggalkan satu ahri puasa ramadhan dengan sengaja tanpa ada udzur, maka dia tidak akan bisa mengganti satu hari yang dia tinggalkan itu walaupun ia berpuasa seribu hari. Wallahu a’lam

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Puasa ramdhan diwajibkan bagi siapa saja yang telah memenuhi syarat-syarat berikut ini:

1. islam

Siapa yang mengaku muslim atau beragama islam, maka wajib atas berpuasa ramadhan dan tidak boleh meninggalkannya kecuali ada udzur yang dibolehkan oleh syariat.

2. Berakal

Syarat puasa selanjutnya ialah berakal sehat, tidak gila. Orang gila tidak diwajibkan untuk mengerjakan berbagai ibadah wajib termasuk puasa pada bulan ramadhan.

3. Baligh

Seorng muslim yang telah baligh, wajib atas berpuasa pada bulan ramadhan. Tanda baligh pada pria ialah setelah ia junub atau mimpi basah, dan pada wanita ialah saat dia telah haid. Apalagi seorang anak telah mencapai masa baligh dan tidak berpuasa pada bulan ramadhan, maka ia akan mendapatkan dosa atas pelanggarannya ini.

4. Sanggup mengerjakan puasa

Orang yang tidak sanggup mengerjakan puasa pada bulan ramadhan dibolehkan untuk berbuka, seperti sakit dan lainnya.

5. Suci dari haid dan nifas

Syarat puasa yang selanjutnya ialah suci dari haid dan nifas, ini khusus untuk wanita muslimah. Bila seorang wanita haid atau nifas pada bulan ramadhan, maka ia tidak wajib puasa, bahkan ia tidak boleh mengerjakan ibadah puasa dan ia harus mengganti puasa yang ia tinggalkan pada bulan ramadhan pada hari-hai lain di luar bulan ramadhan.

5. Haji Bagi yang Mampu

menunaikan ibadah haji

Rukun islam yang selanjutnya ialah naik haji bagi orang yang mampu, yakni sehat badan, memiliki kendaraan atau memiliki dana untuk sampai ke masjidil Haram di makkad Al-Mukarramah. Demikian juga dengan bekal pulang dan pergi dalam perjalanan haji.

Dana yang digunakan untuk biaya perjalanan dan bekal naik haji adalah dana  lebih dari dana yang digunakan untuk menafkahi keluarganya sehari-hari. Dan berikut ini penjelasan haji dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 97.

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ …

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌۭ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًۭا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya : “… Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran: 97).

Syarat wajib haji :

1. Islam

Yang diwajibkan menuaikan ibadah haji adalah orang yang beragama islam, orang kafir tidak diwajibkan haji sebagaimana mereka tidak wajib mnegerjakan ibadah-ibadah lainnya sampai mereka masuk islam.

2,3. Berakal dan Baligh

Syarat wajib haji selanjutnya ialah berakal sehat, tidak gila dan juga telah mencapai usia baligh, baik laki-laki maupun perempuan.

4. Merdeka

Merdeka merupakan salah satu syarat diwajibkannya ibadah haji pada seseorang, sehingga orang islam yang tidak merdeka / budak tidak mendapat kewajiban menunaikan ibadah haji.

5. Mampu

Syarat wajib menunaikan ibadah haji selanjutnya ialah mampu dari segi kekuatan fisik dan harta. Meskipun semua syarat sebelumnya telah terpenuhi, yakni islam, berakal, baligh, dan merdeka, namun ia belum mampu dari segi fisik dan harta, maka tidak wajib atasnya menunaikan ibadah haji sampai ia mampu.

Cukup sekian dulu ya, penjelasan ringkas mengenai rukun islam. semoga bisa bermanfaat dan semoga kita tetap di jalan ridha Allah.

Bagikan :

Tinggalkan komentar